Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Usaha Positif Sejalan Dengan Prestasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sederhananya, prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan, dikerjakan, atau diupayakan oleh seseorang. Usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan setiap kemampuannya meliputi intelektual, emosional dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapi dan menyelesaikan segala aspek kehidupan yang dihadapi.

Cara Memulai Prestasi

Prestasi yang ingin dicapai setiap orang harus dibarengi dengan usaha yang maksimal. Hasil usaha yang diperoleh tentunya bergantung pada seberapa besar usaha kita dalam bersungguh-sungguh dan berjuang untuk mencapai sesuatu yang diharapkan. Itulah prestasi. Untuk mendapat sebuah prestasi yang diimpikan, seseorang harus membuktikan bahwa kerja keras dan sikap pantang menyerah harus dilakukan. Prestasi bukanlah barang instan layaknya mi instan yang cepat saji. Prestasi didapat melalui sebuah usaha. Usaha tersebut diwujudkan dalam sebuah proses. Orang yang berprestasi tidak memikirkan “what will i get?”, tetapi lebih mementingkan “how to get?”.

Salah satu kelebihan orang yang berprestasi adalah mereka tidak mendahulukan hasil yang akan diperolehnya dalam usaha yang dilakukan. Proses adalah hal utama dalam menyelesaikan sebuah usaha yang telah dimulainya.

Pada pengalaman tertentu, terkadang usaha yang maksimal dan dilakukan secara optimal tidak sesuai dengan hasil yang telah direncanakan. Kondisi seperti ini terkadang mengundang berbagai kekecewaan yang berlarut. Bagaimana bisa usaha yang dilakukan dengan sebaik mungkin mendapatkan hasil yang jauh dari perkiraan? Tidak jarang orang-orang akan berpikir demikian. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk ketidakadilan bagi dirinya yang telah melewati proses yang cukup berat. Putus asa, menyerah, dan emosi, semua bercampur menjadi sebuah kekecewaan.

Ketika bersungguh-sungguh dalam melakukan sebuah usaha tertentu, beberapa orang memiliki tingkat percaya diri yang sangat tinggi. Hal ini berarti usaha yang dilakukannya adalah usaha terbaik yang bisa ditunjukkan oleh dirinya. Namun, terkadang orang lupa bahwa dirinya bukanlah satu-satunya yang memperjuangkan usaha yang sama.

Proses Dalam Meraih Prestasi

Proses mengajarkan cara untuk melakukan usaha yang terbaik. Dengan berproses seseorang akan belajar bahwa hasil bukanlah tujuan akhir karena hasil adalah bentuk penghargaan terhadap apa yang diupayakan. Jika usaha yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan, bukan berarti kita gagal dalam mengukir sebuah prestasi. Hal itu terjadi agar kita lebih banyak belajar untuk memperbaiki kekurangan atau keterbatasan kita dalam melakukan usaha-usaha selanjutnya.

Itulah prestasi yang sebenarnya ketika kita memahami diri kita dan berupaya menjadi lebih baik untuk kebaikan diri sendiri dan semua yang ada di sekitar kita.

Mengukir Prestasi

Mengukir prestasi adalah dambaan semua orang. Namun, sebagian besar orang mengalami kesulitan manakala diminta untuk menuliskan atau menceritakan prestasi yang pernah diraihnya. Prestasi itu ibarat barang langka yang hanya bisa dimiliki golongan tertentu. Bahkan, sebagian besar orang berpendapat bahwa prestasi hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cerdas, cekatan, dan memiliki keterampilan khusus. 

Pada dasarnya, jika ditelusuri kembali esensi makna prestasi, pastinya semua orang pernah merasakan nikmatnya sebuah prestasi. Sederhananya, prestasi adalah hasil dari usaha yang telah dikerjakan tatkala usaha itu maksimal dilakukan oleh seseorang. Semua orang pasti pernah memperjuangkan sesuatu yang dinilai berharga dalam hidupnya, entah itu hal yang berkaitan dengan nilai ujian, karier, jodoh, ibadah, harga diri, atau hal lain. Meskipun hasil yang diperoleh tidak berdampak pada skala yang besar, tetapi hanya untuk diri sendiri, itu tetap bisa dijadikan sebagai sebuah prestasi.

Contoh Prestasi
Seorang anak pada masa kanak-kanak tidak rajin salat, tetapi seketika menjadi anak yang gemar ke masjid pada masa remajanya. Itu merupakan suatu prestasi pula. Demikianlah prestasi yang dimaksud dalam pembahasan ini, yaitu prestasi yang mengedepankan nilai kebaikan untuk diri sendiri dan lingkungan sebagai usaha dalam sebuah proses.

Pergeseran Makna Prestasi

Dalam konteks sekarang ini, terjadi pergeseran makna prestasi yang sesungguhnya. Usaha-usaha yang baik yang tidak begitu memberi dampak besar belum bisa dikategorikan sebagai sebuah prestasi dalam dunia pendidikan. Anak-anak dengan segudang pengetahuan yang bisa diadu dengan anak yang lain serta memiliki nilai “komersil” yang tinggi, itu disebut prestasi pada era sekarang ini. 

Sebagai contoh, anak yang sekadar patuh dan taat pada aturan keluarga, sekolah, dan masyarakat belum bisa dikategorikan sebagai anak yang berprestasi. Mengapa demikian? 

Lagi-lagi prestasi yang tertanam dalam pikiran kita berfokus pada hasil semata, bukan proses usaha yang dilakukan. Prestasi yang menjadi acuan kita adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa dibanggakan dan dihargai secara kasat mata serta memiliki nilai tertinggi. Bukan hanya pada pribadi individu, melainkan pada khalayak, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Itulah wajah prestasi kita sekarang ini. Apakah salah jika memiliki stigma seperti itu? Stigma itu tidak salah, tetapi sedikit keliru.

Menghargai Usaha Positif Sebagai Prestasi

Tidak dipungkiri pandangan demikian menjadi sebuah habit ketika anak mendapat piala atau piagam penghargaan, itu dianggap sebuah prestasi. Hal tersebut tidak salah, tetapi kita harus memahami diri anak untuk selalu menunjukkan sebuah prestasi yang bisa diraihnya. Meskipun seorang anak tidak pernah mendapat sebuah piala ataupun piagam penghargaan yang nyata terlihat, anak tersebut menunjukkan kemampuannya dalam melakukan perubahan positif yang progresif dan kontinu. Itu adalah prestasi anak tersebut.

Kita patut menghargai semua usaha anak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Hal yang paling krusial dalam hidup seorang anak adalah dukungan dan motivasi. Kita memotivasi dan memberi dukungan penuh dalam setiap pencapaian-pencapaian kecil seorang anak. Pencapaian kecil yang dilakukan secara berulang-ulang adalah wujud langkah-langkah kecilnya untuk mencapai prestasi di mata masyarakat.

Pada akhirnya, prestasi bukanlah barang langka lagi yang begitu sulit untuk dimiliki. Prestasi itu hak semua orang manakala mereka selalu mempersiapkan dirinya untuk berproses dan berusaha.

Penukilan:
Utari, Unga. (2008). Z Generation yang Berjiwa Sosial. Jakarta: Kemendikbud.

Posting Komentar untuk "Usaha Positif Sejalan Dengan Prestasi"