Zero to Hero: Sebuah Merek Brand
Oleh: Edgar Ong
Pernah kepikiran bagaimana proses sebuah merk dari bukan apa2 sampe menjadi merk yang sehari2 kita liat sekarang? Misalnya Tokped dan Gojek yang ternyata udah berdiri 9 tahun? Siapa yg tau Tokped dan Gojek dari 2011? Atau kepikiran mau buat brand seperti mereka?
Tentu saja setiap brand punya ceritanya sendiri-sendiri. Menjadikan brand besar dan kuat engga mungkin asal2an, butuh resource dan usaha yang panjang dan sistematis. Nah, kali ini gw mau share bagaimana kalo kita mau membangun sebuah brand.
Tahap 1. Research. Why? Karena kita engga punya cukup banyak resource utk trial error, jadi lebih baik riset untuk menentukan direction dan memaksimalkan brand yang mau kita buat ini. In a serious note, tahap ini adalah salah satu tahap paling kompleks tapi must do.
Dengan riset, kita bisa dapet visi yang jelas ke arah mana brand ini mau dibawa. Ini juga berlaku buat agency yg lagi menangani rebranding atau brand building. Apa aja yang musti kita riset? Salah satunya adalah Unique Selling Proposition, apa yang ditawarkan oleh brand ini?
Apa yang mau dibahas di USP? Secara sederhana, cukup tanya ke diri kita (kalo ini brand kita) atau ke client (kalo kita agency), brand ini tuh kuatnya di mana, mau jual apa? Kemudian cek kompetitornya, mereka kuat di mana, apa yg dijual sama mereka? Konsumennya maunya apa?
Riset tersebut bisa dibantu dengan SWOT analysis, paling penting bikin punya kita sendiri dulu, kompetitor perlu ga perlu, tapi kalo mau komprehensif ya perlu. Format template-nya terlampir, moga berguna.
Setelah kita udah clear dengan analysis SWOT, kita balik ke USP, kita udah bisa jawab diagram venn di USP tadi. Buat apa? Karena kalo tahap ini udah jelas, kita lebih mudah buat bikin strategi ke depannya, termasuk nantinya visual elemen dan campaign yang mau kita buat.
Kita ambil contoh henfon, gw akan memposisikan diri sebagai brand yang baru masuk misalnya. Anggaplah gw udah riset soal konsumen dan kompetitor. Konsumen mau HP murah tapi spec tinggi. Kompetitor punya HP yang spec tinggi tapi mahal, tapi ada juga yang spec tinggi tapi murah (c)
Apa yang harus gw lakukan? Bikin gimmick, bikin icon, pasang boneka suruh joget2 depan counter. Is it work for selling? Dunno, tapi yg jelas orang jadi aware kalo brand ini ada. See, jadi sebelum kita bahas campaign n visual style, riset dulu yang dalem, it helps
Balik lagi ke riset, setelah riset ngapain? Disimpen aja kali2 nanti butuh? Engga dong, based on riset tadi kita masuk ke tahap 2, membangun strategi. Kalo tahap 1 udah mantep, tahap 2 ini sebenernya tinggal masukin data doang sih, kan udah tau segmentasi, target, posisinya.
Jadi tahap 1 dan tahap 2 ini bisa berbarengan. Segmentasi ini isinya hasil riset pasar kita, umur, lokasi, kebiasaan, gaya hidup konsumen, dsb. Nah, target ini adalah kita mau fokus ke market yang seperti apa based on segmentasi tadi. Soal product positioning, isinya balik ke USP
Ini contoh hasil riset dan penerapan STP untuk mengunci konsep dari brand kita. Inget, semua data itu harus bisa diterjemahkan, kalo engga, engga ada artinya riset kita. Btw, krn kerahasiaan klien, gw pake contoh kasus fiktif, ini adalah tugas smester 6 gw waktu kuliah.
(klik gambar)
Okey, lanjut tahap 3, designing brand identity. Tahap ini juga engga kalah kompleks, tapi seru sih. Kali ini kita dihadapkan dengan memilih nama, logo, dan feel2 lainnya yang mempengaruhi identitas merk kita. Untuk lebih lengkapnya, bisa cari buku "Designing Brand Identity"
Secara garis besar designing brand identity ini sbenernya menentukan citra yang tepat di mata konsumen berdasarkan riset. Contohnya LV, ga mungkin dong mau jualan LV pake logo Ramayana, begitu juga sebaliknya. Jadi engga ada logo bagus atau engga, ini balik lagi ke direction.
Nah, untuk tahap 3 ini, karena elemennya banyak, next akan gw bahas di thread sendiri tentang proses brand identity, mulai dari pilih nama, logo, font, warna, dsb. Untuk tahap berikutnya juga kita bahas kapan2 aja ya, yang penting yang paling dasar udah bisa dipahami dan dilakukan.
Kalo ada tambahan bole yok kita discuss. Kalo menurut kalian ini bakal berguna untuk kalian bole disimpan, atau silahkan tag ke temen lainnya yang kira-kira butuh.
Penukilan: A thread, twitter.
Posting Komentar untuk "Zero to Hero: Sebuah Merek Brand"