Orang Tua: Gelisah Menjelang Ajalnya Jika Meninggalkan Anak Yang Lemah
Gelisah Menjelang Ajalnya Apabila Meninggalkan Anak-Anak Yang Lemah
Allah berfirman dalam QS. An-Nisaa’ ayat 9:
Orang-orang yang di belakangnya meninggalkan keturunan yang lemah yang dikhawatirkan (telantar), hendaklah ia berhati-hati (memberikan wasiat). Karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengatakan perkataan yang benar.
Penjelasan:
Ayat ini berbicara tentang kehati-hatian yang harus oleh orang-orang menjelang ajalnya dalam Wasiat kepada keluarganya. Kepada mereka diperingatkan akan adanya tanggung jawab memperhatikan nasib anak-anak yang masih lemah yang ditinggalkannya. Peringatan ini pada hakikatnya menggugah Orang tua yang ingin selalu memberikan kepada anak-anaknya dari Segala kemungkinan yang mengancam kesehatan dan keselamatan hidup anaknya. Akan tetapi, banyak orang tua yang bertindak bertentangan dengan ditinggalkannya yang masih dalam keadaan lemah.
Fitrah yang melekat pada orang tua untuk menjadikan anak-anaknya hidup baik selalu dipupuk oleh Islam, sehingga menjadikan kehidupan dunia ini enak bagi anak-anak. Karena anak-anak yang masih lemah membutuhkan perlindungan dari orang dewasa dalam segala kepentingan hidup mereka. Orang dewasa yang paling dekat dengan anak-anak ini adalah ayah ibunya sendiri. Karenanya, kepada orang dewasa inilah Allah tanamkan naluri dan tabiat melindungi anak-anak sehingga mereka menjadi sangat sedih kalau segera meninggalkan anak-anak yang masih lemah untuk menghadapi tantangan hidupnya.
Kesedihan Orang Tua
Kesedihan orang tua yang segera meninggalkan dunianya, padahal anak-anaknya masih lemah, menjadikan mereka berat menerima kematian yang telah menjadi ketetapan Allah bagi setiap makhluk-Nya. Munculnya kekhawatiran ini justru oleh Allah dinyatakan sebagai orang yang memiliki mental sehat. Hal ini dengan tegas dikatakan oleh Allah dengan firman-Nya: “Dan hendaklah orang-orang yang meninggalkan anak-anak yang lemah di belakang mereka berhati-hati…”
Anjuran Berwasiat Sebagai Orang Tua
Adanya anjuran untuk berhati-hati dalam memberikan wasiat atas harta peninggalannya bagi kepentingan ahli waris yang masih hidup adalah dimaksudkan untuk menjaga tersalurkannya keinginan melindungi kepentingan anak yang masih lemah yang akan ditinggalkannya. Sekaligus menjelaskan kepada manusia bahwa kecintaan orang tua kepada anak terbawa sampai ke ajalnya. orang tua tidak bisa tenang menutup akhir hidupnya bila menyaksikan anak yang ditinggalkannya itu lemah.
Dengan memahami Fitrah orang tua semacam ini, hendaklah anak-anak menyadari bahwa kelalaian mereka yang bisa mengakibatkan ketidakmampuan mereka menjadi orang yang mandiri dalam kehidupan ini menimbulkan beban berat bagi orang tuanya. Oleh sebab itu, anak harus menyadari pentingnya berlatih mandiri walaupun orang tua mereka berkecukupan membiayai kehidupan mereka. Agar bila sewaktu-waktu orang tuanya menutup lembaran hidupnya tidak menjadikan mereka gelisah.
Penukilan:
M. Thalib. (2013). Memahami 20 Sifat Fitrah Orang Tua. Yogyakarta: Irsyad Baitus Salam
Posting Komentar untuk "Orang Tua: Gelisah Menjelang Ajalnya Jika Meninggalkan Anak Yang Lemah"